Ayo Berbagi Cerita

Disini silakan kamu berbagi cerita dan cita-cita..karena dengan bercerita cita-citamu akan diketahui banyak orang: bersilaturohim!

silaturohim memperluas rizqi kan..nah, mudah-mudahan dengan orang-orang tahu cita-cita kita, mereka menjadi perantara Alloh untuk membantu mewujudkannya.....^_^v

Biar Rebah Jangan Pernah Berubah..

Biar Terbuang Jangan Pernah Berhenti Berjuang!!

Rabu, 12 Januari 2011

Tanpa Mata

Yap Assalamu'alaikum Ii Holillah disini..
Tadi pagi jam 05.30 WIB saya melihat acara Nikmatnya Sedekah di MNC TV..dahsyat, ada seorang pengahafal Qur'an tunanetra yang begitu fasih menghafal setiap jengkal dari ayat-ayat yang dihafalkannya. Bahkan, ia punya murid berfisik normal yang menyatakan "saya berguru padanya karena mata hatinya."
ustadz tunanetra itu di tes sedemikian rupa oleh ustadz Yusuf Mansyur mulai dari melanjutkan bacaan, hingga menebak potongan ayat tersebut ada di Qur'an surat apa dan ayat berapa...Luar Biasa!!
setelah melihat acara-acara ceramah pagi di TV biasanya saya langsung bergegas beres-beres rumah dan bersiap berangkat kerja. saya berangkat jam 07.00 WIB.
Kemudian naik angkot 29 (Parung-Ciputat), saya disuguhi kembali pemandangan tentang tunanetra. Ada seorang ibu tunanetra menaiki angkot yang sama dengan saya. Saya cukup sering bertemu dengan beliau. Bahkan saya tahu beliau akan turun dimana. Saya langsung bilang supir angkotnya "Bang, turunnya di Mbok Berek (sebuah daerah di dekat Gaplek, Pd.cabe, Pamulang)". Apa yang menarik? Yang menarik adalah ibu ini pulang dari pengajian sebelum subuh para ibu-ibu. Pengajian itu diadakan di Daruunnisa, sebuah Yayasan di daerah Legoso, Ciputat. Agenda rutin yayasan tersebut bagi para ibu-ibu adalah sholat subuh berjama'ah dan kultum setelahnya. Biasanya setelah itu beliau berbelanja sayuran ke Pasar Ciputat. Jika ditimbang-timbang sungguh jarak yang cukup jauh, dari rumah ibu tersebut ke Daarunnisaa..Subuh-subuh pula!
Ohhh..nyesss rasanya hati ini... melihat kedua orang tersebut

aku sudah sampai mana???
jauh ketinggalan dari mereka, yang bahkan matanya tak sempat membedakan kapan pagi, kapan siang, dan kapan malam
Robbii..mereka melakukan semua itu tanpa mata yang sempurna..
aku?Kau beri empat mata..malah mengeluh ah, mata ini cacat sudah bermata empat..
istiqomah menghafal Qur'an, Istiqomah menghadiri pengajian-pengajian...bukankah itu keinginan yang dalam-dalam ingin kau lakukan ii????
Tanpa mata mereka lakukan itu....dengan hati yang diselimuti kesyukuran. Mereka istiqomah ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar