Ayo Berbagi Cerita

Disini silakan kamu berbagi cerita dan cita-cita..karena dengan bercerita cita-citamu akan diketahui banyak orang: bersilaturohim!

silaturohim memperluas rizqi kan..nah, mudah-mudahan dengan orang-orang tahu cita-cita kita, mereka menjadi perantara Alloh untuk membantu mewujudkannya.....^_^v

Biar Rebah Jangan Pernah Berubah..

Biar Terbuang Jangan Pernah Berhenti Berjuang!!

Senin, 18 Januari 2016

Cara Hasan Al Banna Memilih Istri



Hasan Al-Banna, Sang pembaru Islam Abad 20. Kesungguhan dan keteguhannya memikul amanah dakwah Islam, melahirkan ribuan bahkan jutaan orang yang memiliki kepedulian besar terhadap penyebaran Islam di berbagai penjuru dunia.

Selalu ada perempuan hebat dibalik laki-laki hebat. Setelah Allah sebagai sandaran utama, serta selain Ibunda, peran istri beliau dalam dakwah adalah peran yang luar biasa. Ditengah kesibukan suaminya  sebagai tokoh dakwah, guru, ustadz, dan aktivis organisasi dakwah, sang istri berhasil menempatkan diri dengan kondisi  tersebut. Sehingga anak-anak mereka menjadi orang-orang shalih di masa sekarang. Sejak awal pernikahan kemudian syahidnya sang suami dan bahkan 19 tahun setelahnya sang istri adalah pendukung dan penerus perjuangan dakwah Hasan Al Banna.

Lathifah, istri Hasan Al Banna

Namanya Lathifah Husain Ash Shuli. Ia lahir dalam keluarga yang taat. Ayahnya, Haji Hasan Ash Shuli, salah satu tokoh agama yang simpatik dengan pribadi dan dakwah yang disampaikan Hasan Al Banna.

Ibunda Hasan Al Bana berhubungan baik dengan beberapa tetangga. Salah satunya dengan keluarga Ash Shuli. Beliau mendengar lantunan tilawah Al-Qur’an yang indah dan bagus dari Lathifah. Ibunda melihat air muka Lathifah dan merasakan pancaran sinar keimanan yang sangat kuat di wajah Lathifah.  Ibunda menyampaikan kriteria pendamping hidup putranya kepada Lathifah. Namun, Lathifah belum mengerti apa maksud dibalik keterangan itu.

Ibunda bermusyawarah dengan suami dan Hasan Al Banna mengenai keinginan beliau untuk menjadikan Lathifah sebagai menantu.  Hasan Al Banna, karena baktinya terhadap orangtua, menerima ajuan ibunya ini. Baginya apapun yang diberikan orangtua, itu adalah kebaikan yang paling baik untuk dirinya.

Tak lama setelah itu, Hasan Al Banna bersama sang ibu datang untuk melamar lathifah. Saat itu semua yang hadir turut bahagia dan bersyukur atas pinangan ini.

Khitbah, Akad Nikah, Resepsi dalam Dua Bulan
Proses berkeluarga Hasan Al Banna begitu sederhana, simple, dan cepat. Dimulai dari perkenalan ibunda dengan calon istri, lamaran, akad nikah, dan resepsi semuanya dilakukan tidak sampai dua bulan.

Bagi sementara orang, fase pernikahan yang cepat mengundang banyak pertanyaan, bahkan gugatan. Tak sedikit orang memandang bahwa fase lamanya perkenalan laki-laki dan perempuan sebelum menikah, sangat menentukan kualitas rumahtangga yang akan mereka bangun.

Padahal, inti masalahnya bukan pada cepat atau lamanya mereka berkenalan. Melainkan pada kualitas individu yang akan membangun rumahtangga itu. Belum lagi wabah penyakit hati dan kemudian perilaku dosa yang pasti muncul akibat proses perkenalan laki-laki dan perempuan yang cenderung lama menuju pernikahan antara mereka.

Proses pernikahan Hasan Al Banna dan istrinya, adalah salah satu contoh bahwa kebaikan sebuah rumah tangga, tergantung dari kualitas individu yang membangun rumahtangga itu. Hasan Al Banna suatu ketika pernah mengatakan, “ Sepertinya Allah swt ingin meringankanku untuk menghadapi banyak ujian, Allah member kesempatan kepadaku untuk menikah, dan prosesnya begitu mudah dan sederhana. Khitbah (lamaran) sekitar awal Ramadhan, lalu akad nikah malam ke 27 bulan Ramadhan di tahun yang sama. Disusul resepsi tanggal 10 Dzulqa’dah masih di tahun itu juga. Selanjutnya Allah pun menetapkan ketetapan-Nya, Alhamdulillah.”

Sumber: Buku “Persembahan Cinta Istri Hasan Al Banna”
Penulis: M. Lili Nur Aulia (2010)
Penerbit: Tarbawi Press

Disajikan ulang oleh : Ii Holillah (2016)


Selasa, 15 September 2015

Untukmu Para Pemilik Online Shop

Saat ini banyak pengusaha yang mulai merambah ke dunia online atau internet untuk meningkatkan penjualan produknya. Sosial media menjadi alat marketing produk mereka seperti blog, facebook, twitter, BBM, WhatsApp, LINE, Instagram, dan sebagainya. Dari berbagai alat yang dipakai, semuanya menggunakan gambar untuk menarik minat konsumen. Ya, karena cara menjualnya jarak jauh dan tidak bertemu langsung maka foto produk adalah cara paling efektif untuk menarik minat dan memvisualisasikan produk yang akan dijual.

Foto produk sangat berperan penting disini. karena barang tidak diperlihatkan secara langsung. para pembeli hanya mengandalkan foto untuk memutuskan akan membeli atau tidak. Oleh karena itu, foto produk yang menarik jadi hal mutlak bagi online shop. Buatlah foto produk sesempurna mungkin.
Produk yang difoto dengan penuh artistik dan pencahayaan yang baik tentu lebih menarik dibandingkan yang dijepret di atas lantai bukan?

Anda harus sadar bahwa kini konsumen bersikap lebih kritis terhadap tampilan online shop Anda. Konsumen cenderung batal melakukan transaksi jika foto produk yang ditampilkan tidak berkualitas dan tidak memberikan rasa percaya. Jadi jangan pernah ragu untuk mengeluarkan sebagian dari budget Anda untuk mendapatkan foto yang berkualitas demi tampilan online shop dan produk yang Anda tawarkan.

Mulai banyak pemilik toko online yang menjual produk dengan foto yang menarik. Mereka pelajari tekniknya secara otodidak atau menyewa fotografer professional. Tentu keduanya membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Bagi Anda tidak memiliki cukup waktu dan biaya , bagaimana caranya untuk bisa mengetahui teknik foto produk yang baik serta bisa langsung mengaplikasikannya untuk diupload ke online shop?
Anda dapat mengikuti workshop singkat untuk mengetahui teknik-teknik inti foto produk serta dapat langsung Anda aplikasikan saat workshop. Tentunya langkah ini menghemat waktu dan biaya. Sudah pasti Anda ingin segera menarik minat pembeli dengan hasil karya foto produk buatan Anda sendiri.

Bagi Anda yang kesulitan menemukan  event workshop foto produk, ikuti workshop berikut 


Yuuuk belajar bareng-bareng!
Daftar sekarang juga!

Rabu, 29 April 2015

Antara Dua Cinta

Apa yang ada jarang disyukuri
apa yang tiada selalu dirisaukan
nikmat yang dikejar baru kan terasa bila hilang
apa yang diburu timbul rasa jemu bila sudah didalam genggaman

ia ibarat air laut
diminum hanya menambah haus
nafsu bagaikan fatamorgana di padang pasir
panas yang membara disangka air
dunia dan nafsu bagai bayang-bayang

Tuhan leraikan dunia yang berdiam di dalam hatiku
kerana disitu tiada ku mampu mengumpul dua cinta
-------------

itulah potongan lirik Antara Dua Cinta yang disyairkan oleh Nazrey Johani, munsyid Malaysia, yang dahulunya adalah pentolan tim nasyid Raihan. Cinta antara siapakah?
Hidup kita selalu dihadapkan dengan dua cinta. Cinta pada tempat kita bernaung dalam kehidupan. Cinta pada dunia dan akhirat. Cinta pada dunia selalu disandarkan pada nafsu, nafsu yang tidak manusiawi. Nafsu manusiawi oleh Allah ditempatkan pada sebuah keuntungan dunia dan akhirat. Betapa indahnya.

Cinta pada akhirat...
inilah yang diungkapkan pada lirik tersebut, tiada mampu kita mengumpulkan dua cinta.
kecintaan pada akhiratlah yang dimaksudkan syair ini. Ingin pisahkan diri dari kecintaan pada dunia

Cinta pada akhirat yaitu mengutamakan kepentingan akhirat dibandingkan kepentingan dunia.
Atau .... bahkan kepentingan akhirat dilaksanakan demi kepentingan dunia!

sudahkah kita merasa bergembira menanti adzan?
sudahkah kita bersegera berwudhu menjelang waktu shalat?
sudahkah kita bersegera berzakat dan bersedekah ketika menerima penghasilan?
sudahkah kita bercita-cita untuk mati syahid?

*bercita-cita mati syahid memotivasi kita untuk selalu melakukan kebaikan saat kapanpun karena kematian yang selalu mengintai kita. Sangat takut ketika berbuat dosa, sehingga bersegera untuk bertaubat setiap hari. 


Kamis, 05 Juni 2014

Merubah Hidup Dengan Ramadhan

Kaifa Tughoyyir Hayaataka 'Inda Ramadhan (Bagaimana Merubah Hidup Kita Pada Bulan Ramadhan)

Oleh Syaikh Kholid Adh-Dho’yan (Abu Faishol)
Direktur WAMY Regional Arab (Membawahi Asia)
Tarhib ini diterjemahkan oleh, Ahmad Muthi,Lc., M. Si. (Sekretaris WAMY Indonesia dan Dosen STEI SEBI)
pada acara Tarhib Ramadhan, Senin, 2 Juni di Masjid Al Yarmuk, STEI SEBI

      Syaikh Kholid ini pensiunan Guru, sudah menjadi Guru selama 30 tahun lebih. Keunikannya melakukan pengajaran dengan simulasi.

Dalam setiap Ramadhan harus ada amalan yang lebih baik. Ramadhan sebagai bulan perubahan. Kita tidak tahu apakah akan berjumpa dengan Ramadhan walau beberapa hari lagi. Berikut  ini adalah contoh perbuatan buruk, seperti, merokok, iri dengki, cerita cinta, flashdisk berisi video kurang terpuji, obrolan berlebihan antara laki-laki dan perempuan, tidak menghargai waktu, jorok, suka berbuat onar, banyak tidur, banyak bercanda, banyak menonton tv, memata-matai (tajasus), ghibah, dsb. Apakah kita siap mati dengan perbuatan ini? Dan ingat Ramadhan ini ada piala dunia.

Untuk berubah, ada beberapa bagian yang perlu kita ketahui,

Bagian 1 – Persiapan untuk berubah

1.       Membuat program pribadi

Kalau kita melakukan perbuatan 6 sampai 21 kali maka kita akan terbiasa. Ramadhan selama 29-30 hari jika kita ingin berubah, maka ini kesempatan.

2.       Mengambil keputusan

Kalau ingin meninggalkan perbuatan buruk,kita sendiri yang memutuskan. Seperti saat  mau berbuka apakah kita perlu izin pada suami dan dosen?

3.       Keluar dari zona nyaman-kebiasaan

Kebiasaan yang buruk bahkan mubah kita inovasikan (tinggalkan) pada bulan Ramadhan.

4.       Mengatur waktu

Dalam Ramadhan,kita dapat mengatur waktu dengan baik. Sahur dan berbuka menjadikan kita disiplin. Kita ini umat yang menghargai waktu (terbukti dengan shalat 5 waktu).

5.       Pencapaian pribadi

Punya target pencapaian pribadi

Bagian 2 – Syarat Perubahan

Seperti QS 13:11, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum tersebut merubahnya.
Berikut ini cara meraih kesuksesan. Ada 7 cara, kesuksesan ini ada dalam kamar Anda.
1.       Atap, ada obsesi duniawi-ukhrawi (masuk syurga, bertemu rasul dan sahabat). Kita punya obsesi yang tinggi,semakin tinggi semakin sulit meraihnya.
2.       Jendela, bila melihat keluar,punya pandangan jauh ke depan.
3.       Jam, mengatur waktu sesuai rencana
4.       Pintu, bersungguh-sungguh membuka pintu dan dengan jalan yang baik.
5.       Cermin, melihat diri kita (sebelum merubah orang lain).
6.       Baju, perbaiki kesalahan,baju yang tidak dipakai lagi dibuang bukan?
7.       Tanah/Bumi yang dipijak, bersujud menjalin hubungan yang erat pada Allah.

Syarat lain,untuk meraih kesuksesan,

-          Ada keinginan kuat dari dalam diri.

-         Punya pengetahuan tentang perubahan, gunakan berbagai cara.

-          Dengan berbagai cara,dari cara yang minimalis sampai yang ekstrem.
Ada kisah seorang teman syaikh, yang sulit untuk bangun subuh berjamaah di masjid, walau sudah pakai waker dari yang besar dan kecil. Hingga akhirnya ia minta pada temannya untuk mengikat kakinya, sehingga jika waktu subuh tiba temannya tinggal menarik dari bawah jendela :0

-          Saling mengingatkan dengan teman

Bagian 3 – Metode Perubahan

1.       Tulis apa yang akan dilakukan (sebelum tidur)

Buatlah prioritas amalan mulai dari yang sangat penting, penting, dan tidak penting. Amalan-amalan dasar seperti shalat,berdoa, puasa,tilawah Qur’an, birrul walidain (berbakti pada orangtua) jadikan prioritas sangat penting. Agar tidak ada peluang berbuat dosa.

2.       Tulis pertanyaan kenapa ingin meraih itu ? karena …… (tulis dalil atau motivasinya)

3.       Tentukan waktunya kapan? à Ramadhan ! kita tentukan waktunya agar setelah ramadhan kita telah terbiasa.

4.       Lakukan/Praktikkan yang ingin kita raih sesering mungkin.

5.       Do’a di waktu mustajab, pada saat berbuka, antara adzan dan iqamah, saat khatib naik mimbar,dan do’a berulang-ulang.


Sebuah kisah tentang Qiyamul lail
Apakah Anda mengenal Harun Ar-Rasyid? Seorang Khalifah di masa Dinasti Abbasiyah. Oleh media, ia digambarkan sebagai orang yang hidup mewah dan memiliki banyak selir. Padahal Harun Ar Rasyid adalah seorang khalifah yang satu tahun berhaji, satu tahun kemudian berjihad. Istrinya bernama Zubaidah. Zubaidah berinfaq penyediaan air bersih dari Mina-Mudzalifah-Arafah. Pada saat ia telah wafat, seorang temannya bermimpi Zubaidah masuk syurga,kemudian dipertanyakan apakah karena infaq penyediaan air? Ternyata bukan infaq tersebut yang membuatnya masuk syurga. Zubaidah masuk syurga karena amalan tersembunyi miliknya,  ia tiap malam tahajjud 2 rakaat!

I Miss You Ramadhan....

Selasa, 21 Januari 2014

Jaminan Allah Atas Rizki


"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah Rizkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab  yang nyata (Lauhul Mahfuz)" (QS Hud ayat 6)

hmmh betapa sering kita khawatir kehilangan pekerjaan..kekurangan uang
hewan melata pun Allah janjikan rizkinya. Mereka diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rizki.
Kenapa kita manusia sering khawatir??
sehingga mencari rizki jadi tameng atas segala alasan untuk kita jauh dari Allah
Bukan bertambah dekat dengan Sang Maha Pemberi Rizki.
Bagi manusia, pada umumnya mencari rizki dengan bekerja
bekerja ini tujuannya adalah untuk memudahkan dalam beribadah pada Allah
begitulah menurut para ulama mengenai al-kasb (bekerja).
bekerja ini agar tulang punggung kita bisa tegak dan kita bisa beribadah pada Allah. Bisa berzakat dan shadaqah.
Apakah boleh mencari rizki agar kaya?
menurut imam asy-syaibani ini diperbolehkan, namun itu semua dalam rangka memperkuat ibadah kepada Allah.
yang menarik, justru Asy-syaibani mengisyaratkan setelah punggung kita tegak dalam beribadah (sudah cukup) maka kita harus segera memikirkan akhirat. Tidak perlu lagi mencari lebihan (bekerja supaya kaya). Itulah konsep mencari rizki yang dirumuskan oleh Asy-syaibani (Ulama yang merupakan murid Imam Abu Hanifah).

yaa...mari kita yakini Allah tidak akan luput dalam jaminannya.
Mari optimal berlari pada Allah
Bekerja bukan membuat kita lalai...
lalai shalat..
lalai tilawah minimal 1 juz per hari
juga lalai berbakti pada suami :)

See you...