Ayo Berbagi Cerita

Disini silakan kamu berbagi cerita dan cita-cita..karena dengan bercerita cita-citamu akan diketahui banyak orang: bersilaturohim!

silaturohim memperluas rizqi kan..nah, mudah-mudahan dengan orang-orang tahu cita-cita kita, mereka menjadi perantara Alloh untuk membantu mewujudkannya.....^_^v

Biar Rebah Jangan Pernah Berubah..

Biar Terbuang Jangan Pernah Berhenti Berjuang!!

Kamis, 05 Juni 2014

Merubah Hidup Dengan Ramadhan

Kaifa Tughoyyir Hayaataka 'Inda Ramadhan (Bagaimana Merubah Hidup Kita Pada Bulan Ramadhan)

Oleh Syaikh Kholid Adh-Dho’yan (Abu Faishol)
Direktur WAMY Regional Arab (Membawahi Asia)
Tarhib ini diterjemahkan oleh, Ahmad Muthi,Lc., M. Si. (Sekretaris WAMY Indonesia dan Dosen STEI SEBI)
pada acara Tarhib Ramadhan, Senin, 2 Juni di Masjid Al Yarmuk, STEI SEBI

      Syaikh Kholid ini pensiunan Guru, sudah menjadi Guru selama 30 tahun lebih. Keunikannya melakukan pengajaran dengan simulasi.

Dalam setiap Ramadhan harus ada amalan yang lebih baik. Ramadhan sebagai bulan perubahan. Kita tidak tahu apakah akan berjumpa dengan Ramadhan walau beberapa hari lagi. Berikut  ini adalah contoh perbuatan buruk, seperti, merokok, iri dengki, cerita cinta, flashdisk berisi video kurang terpuji, obrolan berlebihan antara laki-laki dan perempuan, tidak menghargai waktu, jorok, suka berbuat onar, banyak tidur, banyak bercanda, banyak menonton tv, memata-matai (tajasus), ghibah, dsb. Apakah kita siap mati dengan perbuatan ini? Dan ingat Ramadhan ini ada piala dunia.

Untuk berubah, ada beberapa bagian yang perlu kita ketahui,

Bagian 1 – Persiapan untuk berubah

1.       Membuat program pribadi

Kalau kita melakukan perbuatan 6 sampai 21 kali maka kita akan terbiasa. Ramadhan selama 29-30 hari jika kita ingin berubah, maka ini kesempatan.

2.       Mengambil keputusan

Kalau ingin meninggalkan perbuatan buruk,kita sendiri yang memutuskan. Seperti saat  mau berbuka apakah kita perlu izin pada suami dan dosen?

3.       Keluar dari zona nyaman-kebiasaan

Kebiasaan yang buruk bahkan mubah kita inovasikan (tinggalkan) pada bulan Ramadhan.

4.       Mengatur waktu

Dalam Ramadhan,kita dapat mengatur waktu dengan baik. Sahur dan berbuka menjadikan kita disiplin. Kita ini umat yang menghargai waktu (terbukti dengan shalat 5 waktu).

5.       Pencapaian pribadi

Punya target pencapaian pribadi

Bagian 2 – Syarat Perubahan

Seperti QS 13:11, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum tersebut merubahnya.
Berikut ini cara meraih kesuksesan. Ada 7 cara, kesuksesan ini ada dalam kamar Anda.
1.       Atap, ada obsesi duniawi-ukhrawi (masuk syurga, bertemu rasul dan sahabat). Kita punya obsesi yang tinggi,semakin tinggi semakin sulit meraihnya.
2.       Jendela, bila melihat keluar,punya pandangan jauh ke depan.
3.       Jam, mengatur waktu sesuai rencana
4.       Pintu, bersungguh-sungguh membuka pintu dan dengan jalan yang baik.
5.       Cermin, melihat diri kita (sebelum merubah orang lain).
6.       Baju, perbaiki kesalahan,baju yang tidak dipakai lagi dibuang bukan?
7.       Tanah/Bumi yang dipijak, bersujud menjalin hubungan yang erat pada Allah.

Syarat lain,untuk meraih kesuksesan,

-          Ada keinginan kuat dari dalam diri.

-         Punya pengetahuan tentang perubahan, gunakan berbagai cara.

-          Dengan berbagai cara,dari cara yang minimalis sampai yang ekstrem.
Ada kisah seorang teman syaikh, yang sulit untuk bangun subuh berjamaah di masjid, walau sudah pakai waker dari yang besar dan kecil. Hingga akhirnya ia minta pada temannya untuk mengikat kakinya, sehingga jika waktu subuh tiba temannya tinggal menarik dari bawah jendela :0

-          Saling mengingatkan dengan teman

Bagian 3 – Metode Perubahan

1.       Tulis apa yang akan dilakukan (sebelum tidur)

Buatlah prioritas amalan mulai dari yang sangat penting, penting, dan tidak penting. Amalan-amalan dasar seperti shalat,berdoa, puasa,tilawah Qur’an, birrul walidain (berbakti pada orangtua) jadikan prioritas sangat penting. Agar tidak ada peluang berbuat dosa.

2.       Tulis pertanyaan kenapa ingin meraih itu ? karena …… (tulis dalil atau motivasinya)

3.       Tentukan waktunya kapan? à Ramadhan ! kita tentukan waktunya agar setelah ramadhan kita telah terbiasa.

4.       Lakukan/Praktikkan yang ingin kita raih sesering mungkin.

5.       Do’a di waktu mustajab, pada saat berbuka, antara adzan dan iqamah, saat khatib naik mimbar,dan do’a berulang-ulang.


Sebuah kisah tentang Qiyamul lail
Apakah Anda mengenal Harun Ar-Rasyid? Seorang Khalifah di masa Dinasti Abbasiyah. Oleh media, ia digambarkan sebagai orang yang hidup mewah dan memiliki banyak selir. Padahal Harun Ar Rasyid adalah seorang khalifah yang satu tahun berhaji, satu tahun kemudian berjihad. Istrinya bernama Zubaidah. Zubaidah berinfaq penyediaan air bersih dari Mina-Mudzalifah-Arafah. Pada saat ia telah wafat, seorang temannya bermimpi Zubaidah masuk syurga,kemudian dipertanyakan apakah karena infaq penyediaan air? Ternyata bukan infaq tersebut yang membuatnya masuk syurga. Zubaidah masuk syurga karena amalan tersembunyi miliknya,  ia tiap malam tahajjud 2 rakaat!

I Miss You Ramadhan....

Selasa, 21 Januari 2014

Jaminan Allah Atas Rizki


"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah Rizkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab  yang nyata (Lauhul Mahfuz)" (QS Hud ayat 6)

hmmh betapa sering kita khawatir kehilangan pekerjaan..kekurangan uang
hewan melata pun Allah janjikan rizkinya. Mereka diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rizki.
Kenapa kita manusia sering khawatir??
sehingga mencari rizki jadi tameng atas segala alasan untuk kita jauh dari Allah
Bukan bertambah dekat dengan Sang Maha Pemberi Rizki.
Bagi manusia, pada umumnya mencari rizki dengan bekerja
bekerja ini tujuannya adalah untuk memudahkan dalam beribadah pada Allah
begitulah menurut para ulama mengenai al-kasb (bekerja).
bekerja ini agar tulang punggung kita bisa tegak dan kita bisa beribadah pada Allah. Bisa berzakat dan shadaqah.
Apakah boleh mencari rizki agar kaya?
menurut imam asy-syaibani ini diperbolehkan, namun itu semua dalam rangka memperkuat ibadah kepada Allah.
yang menarik, justru Asy-syaibani mengisyaratkan setelah punggung kita tegak dalam beribadah (sudah cukup) maka kita harus segera memikirkan akhirat. Tidak perlu lagi mencari lebihan (bekerja supaya kaya). Itulah konsep mencari rizki yang dirumuskan oleh Asy-syaibani (Ulama yang merupakan murid Imam Abu Hanifah).

yaa...mari kita yakini Allah tidak akan luput dalam jaminannya.
Mari optimal berlari pada Allah
Bekerja bukan membuat kita lalai...
lalai shalat..
lalai tilawah minimal 1 juz per hari
juga lalai berbakti pada suami :)

See you...

Senin, 20 Januari 2014

Hujan





pkspiyungan.org
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu hanya seperti air (hujan) yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), diantaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir." (QS Yunus ayat 24)

Subhanallah... sebegitu singkatnyakah kehidupan dunia? awalnya terasa indah dan subur...
terbuai dibawanya...
merasa sudah menggenggam semuanya...setelah sangat ingin menguasai apapun di dunia ini..
seketika Allah luluhlantakkan dengan segala kejadian yang tak dapat diterka oleh akal manusia.
logis..semuanya logis..Allah tetapkan sebuah balasan bagi pencinta dunia ini..

Hujan...