Pernikahan.. Apa yang terbayang di benakmu ketika
menyebutkan kata pernikahan?
W-O-W..Wooow?
Koprol?
Ciyuuus? Enelan?
Atau Ga to the Lau..alias GaaLAuUU?
Hehehe..
Banyak hal yang bisa diasosiasikan dengan bahasan pernikahan
ini, bisa mengenai persiapan, resepsi, masa-masa awal pernikahan,relationship (hubungan) antar
suami-istri, mertua dan (Vs) menantu, pengalaman anak pertama, membesarkan
anak, bahkan mendidik anak. Namun dari banyak hal tersebut bahasan yang cukup
vital adalah masa-masa persiapan pernikahan. Sederhananya, Awal yang baik akan
berujung baik.

Saya tuliskan kembali hasil seminar kemarin, selamat
menyimak J
Banyak yang menganggap bahwa menikah adalah seperti fairytale
(kisah negeri dongeng). Kisah putri dan pangeran ohhh indahnya :p . kemudian,
pernikahan seringkali disebutkan seperti ini:
PERNIKAHAN = RESEPSI
![]() |
huhuuuy |
Fokus banyak orang adalah menyiapkan resepsi. Lalu,
kenyataannya apakah kehidupan pernikahan kita hanya seputar kisah negeri
dongeng dan resepsi yang indah?
(iya juga yaa..resepsi kadang yang membuat seseorang
menunda-nunda pernikahan, ngumpulin modal nikah katanya, apa iya, resepsi yang
megah menjamin lancarnya pernikahan? Suami/istri bak putri dan pangeran menjamin
lancarnya hubungan antar keduanya?)
Ahh bikin Galau Tingkat Dewa ga sih ini semua??
“Gak punya pasangan galau, Punya Pasangan juga galau :p..”
Nah, apa ya kegalauan satu bulan menjelang pernikahan itu…?
Apa dia calon yang
tepat?
(tapi undangan sudah
tersebar)
Kalau calonnya ternyata menunjukkan banyak hal yang negative
apa yang harus dilakukan?
Pilih 100 Juta hilang
tapi malu 3 tahun?
Atau pusing 50 tahun
karena akhirnya memilih melanjutkan rencana pernikahan
Kemudian setelah menikah, apa merasa salah pilih setelah
menikah? Biasanya, hal tersebut terungkapkan secara implisit. Misalnya, coba
kalau dulu …
So, do you believe in :
LOVE IS BLIND
Ehh nyatanya begitu melek?
Kagettttt
Remember:
MARRIAGE IS A REAL EYE OPENER
Jangan dibutakan oleh cinta, setiap pilihan ada
konsekuensinya.
Perlu diperhatikan BERSEGERA bukan berarti TERBURU-BURU
Bersegera itu menuju sebuah tujuan sambil prepare (siap-siap), kalau terburu-buru
itu Anda sudah telat kemudian grasak-grusuk
lari-lari ngos-ngosan baju berantakan sampai tujuan.
Don’t rush into love, remember that even in fairy tales,
the happy endings take place on the last page
oke itu sedikit bridging
tentang paradigma awal tentang menikah. Semoga sudah sedikit tercerahkan.
Let’s next ke bagian 2. Bagian kedua ini saya akan tulis pada tulisan
berikutnya. Selamat menyimak J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar