Kali ini saya menyampaikan materi kedua dari Seminar Manusia Juara dan Bahagia. Penulis dari buku Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, Orangtuanya Manusia, dan Sekolah Para Juara, Pak Munif Chatib lah pembicara materi kali ini. Silakan simak materinya. (Materi tidak saya sampaikan dalam narasi, hanya eksplanasi saja)
Beliau Menyampaikan akan memberi 5 Bingkisan kepada para hadirin. Lalu apasajakah 5 Bingkisan tersebut?
Bagaimana kita memberikan treatment pada Anak-anak kita? Jawabannya ada pada bagaimana memotret anak, itu semua tergantung usia. Menurut Rasulullah pembagiannya berdasarkan hal berikut ini:
![]() |
Pak Munif Chatib dan saya :) |
7 tahun pertama anak adalah raja;
7 tahun kedua anak adalah pembantu; dan
7 tahun ketiga mereka adalah menteri /wazid
Lalu bagaimana orangtua menemani anak belajar?
Satu hal orangtua seringkali memberikan pertanyaan klise seperti ini, Tadi di sekolah belajar apa?
Sebaiknya tidak selalu ditanyakan tentang hal itu..kasihan anak, merasa terbebani.
Cerita lain lagi, ketika pulang anak ditanya, ada PR atau tidak? Anak tidak mau mengerjakan PR, anak dipaksa mengerjakan PR. Setelah anak mau dibujuk mengerjakan PR, akhirnya orangtua bertengkar dengan anak ketika orangtua membantu anak mengerjakan PR.
Kalau zaman ibu sekolah tidak begini..Kamu baca yang benar dong..kok begitu saja tidak bisa?!bla..bla wkkwssjdjdsiffsufhu#2@^&8*89..zzzz dezziingssgs..! Hoaaa.. dan kemudian anak menangis.
Kemudian bagaiman mengenali anak Remaja? Pak Munif menyampaikan, pendapat Elly Risman Musa, 2 penyakit otak remaja:
1.
Addictif pornografi
2.
Penyusutan otak (terlalu
kognitif)
Sebenanrnya Institusi sekolah dan rumah adalah fasilitator pengembang bakat
anak, namun sekolah terkadang hanya membuat anak menjadi pintar hanya secara kognitif saja. Jika anak Anda mendapat nilai 9 di pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama, apakah Anda puas? ketika anak Anda mencapai ranking 10 besar, nilai mata pelajaran apa yang membuat Anda yakin bahwa anak Anda pintar? Ya benar, Anda mengatakan anak Anda pintar ketika nilai matematika anak Anda 9 bahkan kalau bisa 10.
5 bingkisan untuk Ayah dan Bunda, Bingkisan ini adalah bagaimana anda membuat paradigma tentang Anak Anda: (Bayangkan Anda mendapat 5 kado dan kado tersebut Anda buka satu per satu, dan di bawah ini adalah isi dari kado-kado tersebut)
1.
Bintang artinya Memandang setiap
anak yang dilahirkan adalah juara
2.
Samudera artinya kemampuan anak
kita seluas samudera
ada 3 jenis kemampuan pada manusia:
a.
Akhlak-afektif
b.
Kreativitas-psikomotorik
c.
Kognitif
Contohnya adalah saat ini terjadi kastanisasi
bidang studi,yang disebut pintar dan berkemampuan adalah yang nilai matematikanya 9.
3.
Harta Karun: Setiap manusia dilahirkan Multiple
Intelligence. Maka orangtua harus melakukan
discovering ability (menjelajah kemampuan anak kita). It's all about "The right man on the right
place".
4.
Penyelam
Mencari harta karun dengan
menjadi penyelam yaitu dengan kepekaan. Jika yang selalu dilihat nakalnya,
disabilitynya maka jadi sulit melihat potensi anak
5.
Bakat
temukan bakat anak Anda
Lalu bagaiman jika Anda seorang guru?
Perhatikan hal berikut: Gaya belajar guru=gaya belajar
siswa
Guru harus memahami bahwa unsur kecerdasan adalah kreativitas (makes product) dan kebiasaan menyelesaikan
masalah. Kreatif adalah alat untuk mempertahankan hidup. Jadi, anak itu bukan hanya dikembangkan secara koginitif saja. Selalu diberikan PR untuk di rumah. Kemudian esok paginya harus belajar lagi. Begitu terus dalam rutinitasnya.
Lalu apa pekerjaan guru? Guru melakukan 3 hal yaitu Perencanaan, mengajar, dan
evaluasi. Saat ini guru kebanyakan hanya melaksanakan pengajaran saja setiap harinya, tanpa sempat melakukan kedua hal lainnya.
Lalu bagaimana membuat suami istri kompak untuk menemukan harta karun pada anak?
1.
miliki paradigma yang sama
2. suami istri
berlomba-lomba mencari cara untuk menemukan harta karun
3.
terakhir, komitmen. Komitmen adalah daya tahan
mempertahankan paradigma
Sebuah kasus, Bagaimana kalau anak nakal, lalu berbuat kriminal?
Setiap anak punya fitrah illahiyahnya..cari sebabnya
kenapa..berlama-lama mencari penyebab lebih baik daripada berbanyak-banyak
solusi tapi tidak tepat. Anak nakal adalah anak psikopati yang memiliki amigdala kecil (empati kecil) (pernyataan tambahan dari Dr. Dewi, tulisan sebelumnya). Anak hiperaktif dicenderungkan pada anak anti sosial
Tak ada anak yang bodoh, yang
ada ia hanya belum menemukan guru yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar