Saat menghadapi realitas kehidupan tergambar sosok diri yang sebenarnya.
Kedewasaan teruji
Rasionalitas seolah tanpa batas
Namun adakah Allah Sang Penentu jadi labuhan pertama?
labuhan pertama saat realitas kehidupan menyapa
sepele...hanya sekedar bertanya nomor sepatunya berapa?
*deg.. itu realitas buatku
baru sadar suatu saat pertanyaan ini menjadi sangat penting
selama ini selalu terfokus pada diri sendiri
bisa jadi fokus pada umat hanya katanya
ya itu teruji ketika barisan orang sedarah meminta haknya
untuk didengarkan, dituruti, dan diprioritaskan
ya ya ya... ini baru realitas kehidupan #1
selanjutnya akan ada jutaan episode
berlatih dari sekarang menghadapi realitas
kadang cengar-cengir ini harus dikurangi
nyolot penuh emosi mau menang sendiri dilempar saja mungkin ke tong sampah
kadang cengar-cengir juga membahagiakan jiwa
nyolot penuh emosi yaa saat ada di medan pertempuran dengan penjahat saja lah
seperti ingin mengambil kembali masa-masa kemarin
ingin bersyukur sebanyak-banyaknya atas segala keleluasaan
saat belum tahu bagaimana berhadapan dengan realitas hidup
ya Rabbi..
ampuni dosa-dosa hambaMu ini
sejuta episode realitas Engkau berikan
sejuta cerah juga kuharapkan dariMu
kembali aku padaMu...
Mampukan aku untuk bersyukur ya Allah...
saat sabar mungkin bisa dilalui
saat syukur belum tentu si sombong ini dapat melaluinya
hanya bashirah (penglihatan hati)Mu yang dapat membuka nadzar (penglihatan mata) ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar