Ayo Berbagi Cerita

Disini silakan kamu berbagi cerita dan cita-cita..karena dengan bercerita cita-citamu akan diketahui banyak orang: bersilaturohim!

silaturohim memperluas rizqi kan..nah, mudah-mudahan dengan orang-orang tahu cita-cita kita, mereka menjadi perantara Alloh untuk membantu mewujudkannya.....^_^v

Biar Rebah Jangan Pernah Berubah..

Biar Terbuang Jangan Pernah Berhenti Berjuang!!

Selasa, 08 Maret 2011

Unduhan Sore-sore...

Yap Assalamu'alaikum Ii Holillah disini.. jadi teringat sebuah ungkapan suatu saat mereka akan kembali pada kita (Sayyid Qutb)
Salafi Mesir Ingin Realistis
dakwatuna.com – Revolusi Mesir kemarin rupanya tidak hanya merubah peta politik di Mesir dan Timur Tengah, tapi mulai menggoyahkan pandangan kalangan salafi dalam masalah sosial politik.
Dai salafi Mesir ternama, Ahmad Hassan, meminta para syaikh salafi meninjau ulang kembali sejumlah pemikiran dan pandangannya untuk masuk dalam kancah politik dan bepartisipasi dalam pemilihan presiden dan anggota parleman yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan dalam muktamar Salafi di Manshurah yang sedianya ditujukan untuk mempertahankan pasal 2 UU Mesir agar tidak diamandemen, berubah menjadi moment untuk meninjau kembali sejumlah pandangan baku di kalangan salafi. Muktamar mereka kali ini dari segi pengorganisasian dan tampilan menyerupai Ikhwanul muslimin.
Pada hari Jumat lalu, Hasan berkata, “Saya memohon para masyaikh (guru) kami untuk meninjau ulang kembali sejumlah pandangan yang telah dimiliki sejak sekian tahun lalu, seperti pencalonan anggota DPR dan MPR, serta pencalonan presiden. Saya memohon kepada para masyaikh untuk berkumpul merumuskan dasar-dasar agar para pemuda kita dapat keluar dari fitnah dan simpang siur yang mereka hadapi beberapa hari yang lalu. Para pemuda kita dibuat bingung, syaikh ini berkata begini, sedangkan syaikh yang itu berkata begitu. Pandangan dan ijtihad yang banyak tersebut membuat para pemuda kita menjadi bingung.” Demikian ungkap Hasan seperti dikutip oleh harian Al-Yaum As-Sabi.
Dia juga menambahkan, “Jika sekarang kita tidak berkumpul untuk merumuskan hakekat dan prinsip-prinsip, saya tidak tahu, kapan lagi kita akan dapat berkumpul.”
Hassan menekankan, “Wajib bagi kita untuk saling tolong menolong. Negeri ini sedang dibangun dari awal lagi, sementara kita selalu bersikap pasif. Saya tidak katakan di tepi jurang, tapi kita berada jauh di belakang sejarah. Kita tidak membuat sejarah. Fiqih dan pemahaman macam apa seperti ini? Sungguh berbeda antara pemahaman realita dengan pemahaman tentang kewajiban.”
Hassan juga menekankan bahwa seharusnya para ulama menampilkan keberadaannya saat krisis dan ujian terjadi di tengah para pemuda kita di Tahrir Square dan semua medan yang ada, untuk mengendalikan perasaan dan meluruskan emosi mereka sesuai Kitabullah Ta’ala.
Beliau tambahkan, “Saya mohon para ulama kami dan masyaikh kami, jika sekarang kita tidak berkumpul, kapan lagi kita akan berkumpul. Tidak mengapa saya salah dan tidak mengapa saya tergelincir, ini adalah masalah ijtihad. Dan masalahnya akan semakin buruk jika orang-orang mulianya menjauh. Boleh jadi orang yang memiliki ghirah terhadap agamanya kemudian terhadap bangsanya berupaya namun keliru dalam ijtihadnya, itu tidak mengapa, yang penting kita anggap mereka tetap saudara dan para ulama serta para tokohnya tetap berkumpul. Hendaknya kita buang fanatisme jahiliah yang tercela terhadap partai, jamaah, syaikh dan pandangan serta fatwa pribadi.”
“Kita telah tinggalkan medan tersebut diisi oleh mereka yang tidak cakap berbicara atas nama Allah dan Rasul-Nya, dan kita tinggalkan medan untuk mereka yang di antaranya ada yang tidak dapat membaca satu pun ayat dalam Kitabullah, atau kita tinggalkan medan untuk mengingatkan kumpulan manusia dengan hadits-hadits Rasulullah.”
Kami tegaskan bahwa kami tidak akan membiarkan seorang pun mengusik UU pasal 2 . Tidak layak kita selalu bersikap pasif. Kini kita wajib bergerak untuk berdakwah. Jangan sampai sekarang pada masa membangun, justeru kita bermental merusak atau merobohkan. Wajib bagi warga Mesir yang terhormat untuk tidak menjadi sebab terhalangnya program pembangunan.”
Di lain pihak, DR. Hazim Syauman berkata, “Kejadian di Alexandria (pemboman gereja) terlaksana dengan tujuan untuk menimbulkan ketakutan di kalangan salafi, dan langkah berikutnya adalah mengikis habis kalangan salafi dengan berbagai cara. Revolusi ini butuh disikapi dengan sujud syukur kepada Allah. Jika anda ingin merubah keadaan, hendaknya anda bersikap realistis.”(ist/im/ut)

Senin, 07 Maret 2011

My Dream, Love, and Passion

Yap Assalamu'alaikum Ii Holillah disini..
Yap cita-cita Ii Holillah apa sajakah ?
sebelumnya mau bercerita dulu...
Saya Ii Holillah, SEI, seorang Sarjana Ekonomi Islam dari STEI SEBI yang merupakan pelopor pendidikan tinggi di bidang Ekonomi Islam di Indonesia. Saya akan berbicara sedikit mengenai ekonomi Islam. Geliat mengenai Ekonomi Islam di negeri ini sudah muncul dari tahun 80an. Namun, oleh banyak pihak disebutkan bahwa ekonomi islam mulai menggeliat pada tahun 1992. Tahun tersebut ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Akhirnya hingga saat ini terus bertambah dan berkembanglah bank syariah beserta lembaga keuangan syariah lainnya.
Seperti kita ketahui, sektor perekonomian terbagi menjadi dua sector yakni sector moneter (keuangan) dan sector riil. Saat ini yang menjadi ujung tombak perkembangan ekonomi islam di Indonesia adalah pada sector moneter.  Istimewanya, para pengiat ekonomi islam di sector moneter dituntut untuk bias menggerakkan  sector riil melalui peran mereka di sector riil. Penghimpunan dan penyaluran dana bank syariah diarahkan untuk dialokasikan di sector riil. Karena idealisme dari sistem ekonomi islam adalah system ekonomi yang berkeadilan dengan mengoptimalisasi kegiatan perekonomian di sector yang nyata pada pasar primer.
Dengan berkembangnya perekonomian islam di Indonesia, sedikit demi sedikit muncullah lembaga-lembaga pendukung untuk menggerakkan ekonomi islam di negeri ini. Selain bank syariah, muncul juga pendidikan tinggi, lembaga penelitian, LSM, lembaga keuangan non bank seperti asuransi, pegadaian, modal ventura, dsb yang hadir untuk turut mendukung kehadiran bank syariah.
 Berbicara mengenai pendidikan tinggi ekonomi islam, Saat ini, saya aktif di bidang pendidikan dan pembinaan SDM ekonomi islam. Saya bekerja di STEI SEBI, kampus saya tercinta. Saat ini saya bekerja di bagian akademik STEI SEBI. Selain itu, saya juga aktif melakukan monitoring terhadap pembinaan mahasiswa STEI SEBI. Dengan peran tersebut, saya bisa membantu STEI SEBI dalam melayani dan menyiapkan generasi penggerak ekonomi Islam khususnya mengenai akademis dan pembinaan non akademis. Saat ini, Saya memilih berada di STEI SEBI karena ini adalah merupakan bagian dari jejak-jejak mimpi  indah seorang Ii Holillah sebagai hamba Alloh di mukabumi ini.
Cape aaah..
Apa sajakah jejak-jejak yang mau dibangun oleh seorang Ii???
Pertama, saya menetapkan akan menjalani kehidupan saya dengan aktif di bidang pendidikan.
Kedua, saya akan menyiarkan ekonomi islam ini di bidang pendidikan.
Ketiga, ekonomi Islam ini akan saya hidupkan di dunia pendidikan dasar, menengah, dan atas.
Keempat, setelah itu, ekonomi Islam ini akan mulai merasuki kehidupankeluarga dan  masyarakat melalui hidupnya pendidikan ekonomi Islam pada lini dasar, menengah, dan atas.
Ini saya desain dicapai pada usia 40 tahun. Jadi saya punya waktu sekitar 17 tahun lagi, Karena tahun ini usia saya adalah 23 tahun.
Lalu bagaimana keempat hal tadi terwujud?
Inilah hasil perenungan saya selama 4 tahun ke belakang
Bekerja di SEBI, sebagai milestone pertama, lewat SEBI ini saya bisa belajar mengenai konsep pembelajaran ekonomi Islam. Saat kuliah, saya sudah mempelajari bagaimana aplikasi dari konsep pembelajarannya. Saat ini, saya bisa mengetahui konsep pembelajaran yng dibuat STEI SEBI mulai dari hal  yang bersifat akaemis dan non akademis. Dalam fase ini, saya berharap akan mendapat idealism untuk terus menyiarkan ekonomi Islam terutama dlam bidang pendidikan.
Agenda selanjutnya adalah melanjutkan master. Targetnya ini terjadi di bulan Agustus 2011 di Universitas Ibnu Khaldun. Sampai saat ini, saya memiliki dua pilihan yaitu Magister Ekonomi Islam atau Manajemen dengan konsentrasi manajemen SDM. Sebelumnya, saya pernah berencana untuk kuliah di bidang psikologi pendidikan. Setelah ditimbang-timbang, mungkin bukan sekarang saatnya. Lompatannya cukup  jauh dari keilmuan ekonomi Islam yang saya dapatkan selama S1.
Kenapa Magister Ekonomi Islam? Jelas, saya adalah Sarjana Ekonomi Islam, sangat ideal jika saya mengambil kelimuan yang linier. Ini penting, karena kebutuhan kekinian dibuthkan para ahli untuk memajukan dunia dengan spesifikasinya masing-masing. Karena core competence kita sangat dibutuhkan untuk saling bersinergi dengan keilmuan lain demi terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan di dunia ini. Satu hal lagi yang cukup penting, saat ini ahli ekonomi Islam wanita, tidak sebanyak pria padahal peran wanita sangat dibutuhkan. Kenapa sangat dibutuhkan?
Alloh telah menciptakan wanita dengan segala kekhususannya. Ada hal yang menarik, Grameen Bank  (GB)yang dipelopori oleh Muhammad Yunus, mengandlkan para wanita untuk menggerakkan perekonomian Bangladesh. GB hanya meminjamkan uang kepada para kaum wanita, dengan membuat kelompok-kelompok. Menurut hasil penelitian mereka, wanita lebih dapat dipercaya dalam pengelolaan uang. Mereka lebih tepat janji dalam mengembalikan pembiayaan yang dilakukan. Dalam bahasa sunda, sifat tersebut disebut apik. Wanita terkenal apik dalam mengelola keuangan rumah tangga. Karena Alloh memberikan sifat sabar, taat, dan teliti secara lebih kepada wanita. Bisa dikatakan inilah fitrah yang Allah sediakan untuk para wanita, fitrahnya untuk menjaga harta suami mereka. Say apernah membaca sebuah tulisan dikatakan bahwa wanita dapat bertahan hidup secara materiil tanpa laki-laki. Bahkan, banyak wanita yang menjadi tulang punggung keluarga.
Artinya, perlu ada srikandi-srikandi ekonomi Islam yang mengarahkan para wanita untuk melaksanakan tugasnya menjaga harta suami mereka.
Kenapa Manajemen Sumber Daya Manusia? Manusia adalah sesosok makhluk yang unik. Mengelola manusia adalah hal yang penuh tantangan. Karena manusia mempunyai dua kecenderungan. Yaitu kecenderungan untuk menjadi baik dan buruk. Manusia tidak seperti makhluk lainnya yang senantiasa berbuat baik dan tidak seperti syaithon yang senantiasa berbuat buruk. Alloh menghadirkan jiwa dan rasa pada manusia. Sehingga mereka lah yang dipilih untuk menjadi Khalifah di bumi ini. Demi menjalankan misi khlaifah tersebut, maka dapat dipastikan bahwa, manusia ini perlu direkayasa. Dengan kata lain, perlu ada manajemen khusu mengenai manusia. Kuhusunya ketik amanusia menjadi resources (sumber daya) yang dimanfaatkan daya piker, fisik, dan jiwa nya. Bahkan saat ini, perekayasaan manusia sudah tidak lagi dalam posisi sebagai sumber day asaja, tetapi juga sudah dijadikan capital (asset) (baca: Human Capital).
MSDM ini saya ingin pilih karena saya memiliki pengalaman mengenai pengelolaan SDM, walau hanya di tingkat pelajar dan mahasiswa. Bebrapa tahun ini, saya aktif di bidang pembinaan dan pengkaderan. Selain itu, ada sebuah karakter dalam diri saya yang cukup sesuai dengan keilmuan ini. Saya seorang pengamat yang cukup baik mengenai manusia. Dengan aktivitas saya di bidang kaderisasi dan pembinaan saya menuntut diri saya untuk bisa mengenal, memahami, dan mengorganisasikan para pelajar dan mahasiswa. Dengan mengamatinya beberapa kali saya sudah bisa mengenali karakter orang lain. Menjiwainya saya di bidang inilah yang membuat saya ingin menuntut ilmu di bidang ini.
Saya harus segera menentukan yang mana yang akan ditempuh agar tepat langkah. Mungkin setelah master yang pertama selesai saya akan mengambil master di bidang psikologi pendidikan sesuai dengan rencana saya terdahulu.
Beralih ke agenda yang lain. Saya sangat ingin mengajar siswa usia sekolah  (SD, SMP, dan SMA). Mengapa? Karena usia sekolah adalah masa-masa anak membentuk dirinya. Pada usia-usia tersebut mereka lebih mudah untuk diberikan input-input positif mengenai kehidupan. Berbeda dengan mahasiswa, pada saat usia mahasiswa, mereka dituntut untuk segera menentukan bentuk pemikiran mereka. Karena  fase setelahnya adalah fase pangabdian masyarakat. Artinya anak usia sekolah menjadi ladang yang besar bagi para pendidik untuk memberikan input yang positif tentang kehidupan. Terutama mengenai prinsip-prinsip keislaman dan bisa lebih khusus kepada pengenalan prinsip berekonomi secara Islami.  Di Jakarta, yang saya ketahui, SMKN 20 telah memiliki jurusan perbankan syariah.  Ada pula di daerah Cileungsi Bogor, ada SMK Mitra Indonesia yang  sudah menerapkan kurikulum kewirausahaan pada siswanya.  saat ini jumlah sekolah yang mendidik siswanya dengan keilmuan ekonomi syariah sangatlah minim. Terlebih lagi jika membahas kapasitas para gurunya. Mengingat, pendidikan ekonomi Islam barulah berusia belasan di Indonesia ini.
Udah dulu..
Lanjut…
Jadi pengen banget punya pesantren yang ngedidik anak-anak dan lingkungan ekonomi syariah berupa teori, aplikasi, dan nilai…
Dari TK, SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi..setelah anak-anak mengetahui teori. Aplikasi, dan nilai ekonomi syariah maka dengan mudahnya menyentuh ayah dan bunda mereka…terutama bunda..setelah itu bunda mempengaruhi ayah (suami kan gitu mudah luluh sama istri). Lalu, semua keluarga bernaung dalam kehidupan berekonomi syariah, kemudian jadilah masyarakat yang berekonomi syariah, dan akhirnya bisa ke Negara…that’s the simple of me..my dream, love, and passion..
First act..Robb permudahlah langkah hamba untuk menikah sebagai pintu gerbang untuk semua, semoga J

Kamis, 03 Maret 2011

MEGAP MEGAP LAGI

Yap Assalamu'alaikum Ii Holillah disini..
Y Alloh..kenapa ada masa-masa seperti ini..saat aku megap-megap seperti ini, ingin semua mimpi segera terwujud..merasa sangat lemah hingga hari ini kaki belum melangkah kemana-mana..
lalaikah?
tak punya gerak langkah terencana kah?
tak ada yang dikerjakan?

huiiihh...
megap-megap lagi..saat melihat sekitar sudah ada di track yang lain...

Rabu, 02 Maret 2011

sibuk

Yap Assalamu'alaikum Ii Holillah disini..
riweuh..
 _ ' _........


tes tes dicoba..error on network euy